​Selamat datang di ​♥♦♣♠ Poker Pelangi ♠♣♦♥ Game Online Terbaik Dan Terpercaya :)

Thursday, November 23, 2017

Kereta-Kereta Harus Melintas Pelan Pasca-Longsor Garut

POKERPELANGI | JUDI ONLINE | DOMINO99 | BANDAR POKER | POKER ONLINE | CAPSA SUSUN | ADUQ | CEME ONLINE | SAKONG ONLINE


Pelangikita.com - G. Andersen merupakan miliarder muda asal Norwegia. Di usianya yang baru menginjak 22 tahun, wanita cantik satu ini memiliki harta sebesar US$ 1,23 miliar.

Sayang kekayaannya tersebut harus berkurang karena kecerobohannya. Memiliki banyak uang bukan berarti ia bisa bebas dari jerat hukum. Ia bahkan harus berurusan dengan pengadilan. Andersen didenda US$ 30.400 atau setara Rp 411 juta karena menyetir sambil mabuk.

Denda yang besar tersebut harus dibayarkannya bersamaan dengan hukuman kurungan selama 18 hari dan pembekuan SIM selama 13 bulan. Andersen harus membayar denda dengan nilai fantastis karena di Norwegia hukuman denda disesuaikan dengan kekayaan pelaku.

Bahkan menurut media setempat denda yang dijatuhkan pada Andersen bisa lebih besar dari yang ditetapkan.

"Pengadilan Kota Oslo mengatakan, denda bisa mencapai US$ 4,9 juta jika berdasarkan aset milik Andersen. Namun karena wanita ini tidak memiliki dividen dan belum ada penghasilan tetap maka jumlah denda bisa dikurangi," tutur pihak pengadilan seperti dikutip dari Time.com, Kamis (23/11/2017).

Sementara itu setelah kejadian ini Andersen mengaku menyesal dan menyampaikan permintaan maafnya pada publik.

"Saya meminta maaf sudah menyetir saat masih kena pengaruh alkohol. Seharusnya saya mengecek terlebih dahulu," tutur Andersen.

Kekayaan keluarga Andresen bersumber berabad-abad yang lalu saat kakek buyutnya mendirikan institusi finansial yang apa yang sekarang menjadi salah satu bank terbesar di Skandinavia.

Pada tahun 2007, Andresen dan saudara perempuannya masing-masing menerima 42,2 persen dari harta yang dimiliki oleh ayah mereka, Ferd.


Ixfan menjelaskan pula, posisi KA Malabar pada pukul 22.30 WIB berada di Stasiun Warung Bandrek. Sementara, KA 112 Mutiara Selatan berada di Leles, KA 182 Kahuripan di Lebak Jero, KA 82 Lodaya masuk Nagreg.

Adapun empat kereta lainnya, yakni, KA 50 Turangga, Kiara Condong diperkirakan terlambat 105 menit, KA 204 Kutojaya Selatan, pemberangkatan Kiara Condong terlambat 21 menit, KA 179 Pasundan di Stasiun Tasikmalaya, terlambat 106 menit, dan KA 219 Serayu di Stasiun Ciamis, terlambat 103 menit.

"Bisa dilintasi pelan. Sistem buka-tutup," ucap Ixfan.

Sebelumnya, lantaran longsor di Cipendeuy-Bumiwaluya KM 233+0/8, Garut, PT KAI sempat mengubah pola operasi perjalanan kereta api, dengan memutar rute melalui lintas utara, Bandung-Cikampek-Cirebon-Purwokerto-Kroya.

Ratusan penumpang KA Tunggara, KA Serayu, KA Kahuripan, KA Lodaya, dan KA Mutiara terpaksa diangkut menggunakan bus untuk menuju daerah tujuan. Tercatat, 11 bus dari Stasiun Purwokerto dan dua bus dari Stasiun Kroya diberangkatkan untuk mengantar penumpang.

"Kami menyampaikan permohonan maaf karena kejadian ini berdampak pada pelayanan terhadap pelanggan," ujarnya. 


Sementara, Vice President (VP) PT KAI Daop 5 Purwokerto, Dwi Erni Ratnawati mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah pengamanan keselamatan bagi para pengguna jasanya. Salah satunya adalah pemeriksaan jalur kereta yang digelar sejak 14 November 2017 lalu.

Pemeriksaan dilakukan menyeluruh di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto, mencakup pemeriksaan jalur, titik-titik rawan, jembatan, terowongan, wesel, dan kemampuan sumber daya manusia.

Hasil pemeriksaan tersebut digunakan sebagai bahan penyusunan strategis pola rencana operasi (renop) menghadapi angkutan Natal dan Tahun Baru 2018.

"Kami wajib mengetahui dan memastikan bahwa pemeliharaan dan pengendalian risiko keselamatan sudah dilaksanakan dengan baik dan handal. Saya tidak mau bertaruh untuk keselamatan karena keselamatan adalah hal mutlak," Dwi menegaskan.

Menjelang angkutan Natal dan tahun baru (Nataru), persiapan lain juga dilakukan, meliputi kebersihan toilet, peningkatan pelayan kepada publik, pelaporan potensi risiko, pemasangan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Selain itu, kondisi stasiun yang sudah kelihatan kusam juga akan segera dicat. Bancik (tangga) stasiun yang berguna untuk naik turun penumpang kereta juga segera ditambah.

"Terkait potensi yang mengancam keselamatan KA harus dilaksanakan seketika, tidak ada toleransi sebelum masa angkutan Nataru semua kondisi sarana dan prasarana harus handal,"

No comments:

Post a Comment